Tugu Kota Pare. |
Pare, sebuah kota kecil di
wilayah bagian utara kabupaten
Kediri , propinsi Jawa Timur memiliki keunikan tersendiri. Di Pare Anda bisa menjumpai
perkampungan pelajar bahasa asing yang sulit ditemukan di daerah lain
di
Indonesia, bahkan di dunia.
CANDI SUROWONO. |
Candi
ini terletak di Kota Pare, sekitar 28 km dan 50 menit dari Kota Kediri.
Bangunan candi merupakan hasil karya peninggalan sejarah sebagai tempat
penyucian Raja Wengker dari Majapahit.
Pare, merupakan kota yang tenang dan aman, karena penduduknya sibuk dengan urusan kerja, belajar dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.Kehidupan keagamaan, terutama agama Islam, dipenuhi dengan kegiatan yang cukup padat.
Pare, merupakan kota yang tenang dan aman, karena penduduknya sibuk dengan urusan kerja, belajar dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.Kehidupan keagamaan, terutama agama Islam, dipenuhi dengan kegiatan yang cukup padat.
Dengan dibangunnya masjid Annur, semakin menambah
kekusyuan dalam beribadah dan menambah keindahan kota Pare, dimana masjid
tersebut sangat indah, tenang dengan latar belakang pemandangan yang alami.
Pare, dengan ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan
laut, dan berjarak sekitar 30 km dari lereng gunung Kelud yang masih aktif,
membuat kota Pare cukup sejuk dan subur dimana agribisnis/pertanian
merupakan mata pencaharian utama penduduknya.
View laut Kota Pare yang terlihat dari ketinggian. |
Sunset yang terlihat dari Kota Pare. |
View Kota Pare dari ketinggian. |
Di salah satu desa di Pare, yakni dusun Singgahan, desa
Pelem, terdapat perkampungan siswa bahasa asing, yang berjumlah ratusan
hingga ribuan siswa, dan menurut pendapat sementara seseorang , mereka
datang secara dari mulut ke mulut.Yang pasti terdapat banyak tempat kos/asrama
di sepanjang desa, seperti layaknya sekitar kampus.
Biaya hidup di Pare relatif murah, untuk biaya menginap
hotel di Pare berkisar antara 50.000 s/d 150.000/hari, tempat kos
sekitar 100.000/bulan. Biaya makan, bisa dikatakan terbilang
murah.
fasilitas umum lain juga cukup lengkap, stadion olahraga bertaraf nasional,
beberapa bank(bank BCA, bank Mandiri, bank BNI, bank BRI bank Lippo, bank
Jatim, bank Danamon, bank Muamalat,dll.) , kantor pos, publik telepon, kolam
renang, pusat perbelanjaan, pasar, rumah sakit, fitness center, dll.
Untuk menuju kota Pare-Kediri tidak lah sulit,
karena dilewati trafik bis antar kota, dari arah Surabaya sekitar 100 km (
2,5 jam dengan kendaraan biasa), dari arah kota Malang sekitar 80 km (ditempuh
sekitar 2 jam). Sedangkan dari kota Jogja, diperlukan sekitar 6 jam. ( sumber : http://info-wtc.tripod.com/pare_city.html )
Agenda KKL Trisakti Minggu Ke-1 ( Kamis, 29 Maret 2012 )
Kamis 29 Maret 2012
minggu lalu, pada pertemuan mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan,
masing-masing kelompok KKL yang telah dibentuk mempresentasikan Blog-nya
masing-masing. Sesuai dengan yang ditugaskan minggu sebelumnya, yaitu
masing-masing kelompok membuat Blog dan menuliskan suatu artikel yang
kemudian dipresentasikan di depan kelas. Blog tersebut berisi artikel
tentang Pare City atau biasa dikenal dengan Kota Pare yang berada di
Kediri, Jawa Timur. Rata-rata hampir setiap kelompok membahas tentang
letak, keadaan dan juga kegiatan yang biasa dilakukan di Kota Pare
tersebut. Kelompok KKL mempresentasikan Blog secara bergantian, apabila
salah satu kelompok maju, maka kelompok yang lain akan menilai
presentasi dari kelompok tersebut. Tampilan blog, isi dan juga
presentasi dari artikel Pare City tersebut yang menjadi aspek penilaian
oleh kelompok lain. Setelah blog masing-masing kelompok dipresentasikan,
masih banyak yang harus diperbagus lagi. Seperti tampilannya dan juga
ditambahkan gadget tertentu di dalam blog. seperti hit counter sebagai
contoh. Untuk melihat berapa banyak orang yang telah melihat Blog
tersebut. Setelah selesai jam mata kuliah KKL, kemudian dilanjutkan
dengan rapat untuk membahas tentang perjalanan yang akan dilakukan oleh
para mahasiswa yang mengambil mata kuliah KKL ini. Selain itu juga,
nantinya para mahasiswa membuat laporan tentang kegiatan tersebut yang
menjadi aspek penilaian untuk mata kuliah KKL. Mata Kuliah KKL juga
merencanakan untuk mengadakan perjalanan study yang akan diikuti
mahasiswa yang mengambil kelas KKL, dan mahasiswa tersebut akan dibagi
tugasnya sesuai kelompok. Kami kelompok D mendapatkan tugas sebagai
seksi konsumsi. Kelompok D terdiri dari 5 anggota, yaitu :
1. Dewi Wulan Cempaka Ayu
2. Dea Puspa Khairina
3. Halimatussa' Diyah Sipahutar
4. Retno Adha Ayuningtyas
5. Dian Aurelie
1. Dewi Wulan Cempaka Ayu
2. Dea Puspa Khairina
3. Halimatussa' Diyah Sipahutar
4. Retno Adha Ayuningtyas
5. Dian Aurelie